PT Anugrah Argon Medica (AAM) dan GPOS bekerja sama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Medan mengadakan Seminar Apoteker: “Workshop Pengembangan Bisnis Apotek Berbasis Digital di Era 5.0” pada 4 September 2024 di Kota Medan, Sumatera Utara.
Acara ini dilaksanakan secara hybrid dengan partisipasi aktif dari sekitar 500 apoteker dan pengelola apotek baik secara daring maupun tatap muka.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Balai Besar POM Medan, Bapak Drs. Martin Suhendri, Apt., M.Farm.; Ketua Hisfarma IAI Sumatera Utara, Ibu apt. Dumartina Hutauruk, M. Farm.; Sekretaris Pengurus Daerah IAI Sumatera Utara, Bapak apt. Imam Bagus Sumantri, M. Si., S. Farm.; Ketua Pengurus Cabang IAI Kota Medan, Apt. Asyrun Al-Khairi Lubis, M.Farm; dan CEO Flimgroup, Bapak Denis Hadi.
Turut hadir perwakilan AAM, Digital Transformation Director AAM, Bapak Handi Halim; Kepala Cabang AAM Medan, Ibu Endratri Retno Kiswati; dan Customer Success & Operations Associate Manager GPOS ID, Bapak Yohanes Denis Dwiputranto.
Acara dibuka oleh Ketua Pengurus Cabang IAI Kota Medan yang mengungkapkan pentingnya penerapan sistem digital dalam operasional apotek.
"Workshop ini merupakan langkah penting dalam memajukan penerapan teknologi digital di sektor apotek mendukung transformasi yang diperlukan untuk menghadapi Era 5.0," ujar apt. Asyrun.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Balai Besar POM Medan yang menjelaskan bahwa digitalisasi telah mengubah paradigma pelayanan kefarmasian, dari pendekatan konvensional menjadi lebih berbasis teknologi. Hal ini mencakup penerapan standar pelayanan yang lebih tinggi dan manfaat signifikan dari teknologi informasi dalam memfasilitasi proses pelayanan kefarmasian.
Adopsi terhadap penggunaan teknologi oleh pemilik apotek dalam meningkatkan pelayanan apotek dianggap sangat penting. Oleh karena itu, para pemilik apotek harus terbuka dengan teknologi yang ada.
“Tujuannya adalah adalah peningkatan mutu pelayanan, penurunan biaya dan memudahkan akses bagi pasien ke pelayanan kesehatan,” kata apt. Dumartina Hutauruk, M. Farm.
Digital Transformation Director AAM menyampaikan bahwa AAM melalui GPOS memiliki ekosistem digital untuk pengelolaan apotek hingga penjualan obat secara terintegrasi menawarkan solusi untuk dapat melakukan digitalisasi apotek sehingga lebih praktis, produktif dan meningkatkan penjualan.
Solusi yang dihadirkan GPOS diantaranya GPOS Lite (aplikasi manajemen apotek), GPOS B2B (E-commerce B2B), dan solusi pendirian apotek serta integrasi dengan Aplikasi GoApotik (E-commerce B2C).
“Investasi pada sistem digital adalah langkah strategis bagi Apotek. AAM memfasilitasi proses digitalisasi Apotek melalui GPOS, sehingga apotek dapat meningkatkan produktivitas, memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien, dan pada akhirnya menjadikan apotek siap cuan,” terang Bapak Handi.
Tim GPOS juga melakukan demonstrasi aplikasi GPOS Lite yang telah sesuai dengan peraturan BPOM dan Kementerian Kesehatan.
“GPOS Lite dapat diakses melalui perangkat yang menemani keseharian kita, yaitu smartphone. Dengan GPOS Lite, pemilik sarana Apotek dapat kontrol bisnisnya kapan pun dan di mana pun”, kata Bapak Yohanes.
GPOS memiliki komitmen untuk menjadi mitra Apotek di Indonesia di era digital ini, upaya GPOS dapat dilihat melalui pengadaan aplikasi untuk manajemen Apotek hingga aplikasi PBF Online terpercaya.
Comments